PMS atau premenstrual syndrome sering dianggap sebagai hal yang berlebihan. Namun, hal ini memang normal terjadi pada wanita menjelang menstruasi.
Apa itu PMS?
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah suatu gejala emosional ataupun fisik yang secara teratur terjadi dalam satu hingga dua minggu sebelum dimulainya setiap periode menstruasi. Seringkali gejala terkait PMS muncul selama sekitar enam hari.
PMS yang dialami banyak wanita terjadi setelah ovulasi dan sebelum dimulainya periode menstruasi. Para peneliti berpikir bahwa PMS terjadi pada hari-hari setelah ovulasi karena kadar estrogen dan progesteron mulai turun drastis jika tidak terjadi kehamilan. Gejala PMS akan hilang dalam beberapa hari setelah kadar hormon tersebut mulai meningkat lagi.
Beberapa wanita menjalani menstruasi mereka tanpa tanda-tanda PMS atau hanya gejala yang sangat ringan. Bagi yang lain, gejala PMS mungkin sangat parah sehingga membuat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi bekerja atau sekolah. Gejala PMS yang parah mungkin merupakan tanda gangguan pramenstruasi. PMS hilang ketika Anda tidak lagi mendapatkan menstruasi, seperti setelah menopause. Setelah kehamilan, PMS mungkin kembali, tetapi mungkin memiliki gejala PMS yang berbeda.
Berikut ini adalah 7 hal terpenting yang harus wanita ketaui tentang PMS:
1. Siapa saja yang sering mengalami PMS?
Kebanyakan wanita hanya mengalami gejala ringan PMS dalam masa reproduksinya. Namun, kurang dari 5% wanita usia subur mengalami bentuk PMS yang bisa lebih parah, yang disebut gangguan disforik pramenstruasi.
PMS lebih sering terjadi pada wanita yang:
- Memiliki tingkat stres yang tinggi
- Memiliki riwayat keluarga depresi
- Memiliki riwayat pribadi baik depresi pascapersalinan atau depresi (3)
2. Apa saja tanda dan gejala PMS?
Lebih dari 200 gejala berbeda telah dikaitkan dengan PMS. Gejala emosional dan non-spesifik yang umum termasuk stres, kecemasan, kesulitan tidur, sakit kepala, merasa lelah, perubahan suasana hati (mood), peningkatan kepekaan emosional, dan perubahan minat pada seks. Masalah dengan konsentrasi dan memori dapat terjadi. Mungkin juga ada depresi atau kecemasan.
Gejala fisik yang terkain dengan PMS yaitu gejala yang muncul sebelum menstruasi (bukan saat menstruasi) antara lain kembung, nyeri punggung bawah, kram di daerah panggul, sembelit/diare, bengkak atau nyeri pada payudara , jerawat siklik (jerawat yang muncul dan menghilang pada waktu yang dapat diprediksi selama siklus menstruasi), dan nyeri sendi atau otot.
3. Sebenarnya apa penyebab PMS?
Penyebab PMS tidak diketahui dengan jelas, namun perubahan kadar hormon selama siklus menstruasi menjadi dugaan penyebab munculnya gejala PMS. PMS lebih sering terjadi pada wanita yang berusia akhir 20-an dan awal 40-an, memiliki setidaknya satu anak , memiliki riwayat keluarga depresi, dan memiliki riwayat medis masa lalu baik depresi pascamelahirkan atau gangguan.
4. Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mengatasi gejala PMS?
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mangatasi timbulnya gejala PMS, antara lain:
- Berolahraga secara teratur
- Makan makanan yang sehat dan seimbang. Makan dalam porsi kecil (setiap 2-3 jam) lebih cocok daripada makan dalam porsi besar
- Cukup tidur, direkomendasikan 7 hingga 8 jam
- Mengurangi stres dengan melakukan yoga atau meditasi
- Minum obat penghilang rasa sakit
5. Apa saja vitamin atau mineral yang diperlukan untuk mengatasi gejala PMS?
Studi menunjukkan bahwa vitamin dan mineral tertentu dapat membantu meringankan beberapa gejala PMS.
- Kalsium: Studi menunjukkan bahwa kalsium dapat membantu mengurangi beberapa gejala PMS, seperti kelelahan, mengidam, dan depresi. Kalsium terkandung dalam makanan seperti susu, keju, dan yogurt. Beberapa makanan, seperti jus jeruk, sereal, dan roti, memiliki tambahan kalsium. Anda juga bisa mengonsumsi suplemen kalsium.
- Vitamin B6: Vitamin B6 dapat membantu dengan gejala PMS, termasuk kemurungan, lekas marah, pelupa, kembung, dan kecemasan. Vitamin B6 ada di dalam makanan seperti ikan, unggas, kentang, buah (kecuali buah jeruk), dan sereal.
- Magnesium: Magnesium dapat membantu meringankan beberapa gejala PMS, termasuk migrain. Magnesium ditemukan dalam sayuran hijau seperti bayam, serta dalam kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Asam lemak tak jenuh ganda (omega-3 dan omega-6): Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen dengan 1 – 2 gram asam lemak tak jenuh ganda dapat membantu mengurangi kram dan gejala PMS lainnya. Sumber asam lemak tak jenuh ganda yang baik termasuk biji rami, kacang-kacangan, ikan, dan sayuran hijau.
6. Hal-hal yang perlu dihindari agar tidak timbul gejala PMS
- Merokok
- Minumanberalkohol
- Makanan tinggi garam
- Kafein
7. Cara Mengatasi PMS
Selain mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengatasi gejala PMS, antara lain:
- Akupunktur
- Pijat refleksi
- Konsultasi ke dokter apabila gejala sangat mengganggu
- Suplemen seperti vitamin B6, kalsium dan vitamin D dan magnesium.