Apa Itu Kolostrum?
Kolostrum adalah ASI yang paling awal diproduksi seorang ibu, dimulai pada pertengahan kehamilan (12-18 minggu) dan terus diproduksi selama beberapa hari pertama setelah kelahiran bayi. Teksturnya kental, lengket, pekat dan biasanya berwarna kuning, bening ataupun putih. Kolostrum terdiri dari faktor kekebalan, protein, gula, lemak, mineral, dan vitamin yang tinggi untuk nutrisi lengkap bayi baru lahir. Nutrisi lengkap ini mudah dicerna dan merupakan makanan yang sempurna untuk bayi.
Dalam beberapa menit setelah bayi dilahirkan, proses pemberian ASI dapat dimulai. Hampir semua bayi mendapat manfaat dari kolostrum, termasuk bayi prematur yang mengonsumsi kolostrum dari ASI pertama ibunya memiliki “perkembangan kesehatan yang jauh lebih baik” daripada mereka yang tidak mendapatkannya.
![Kolostrum: Nutrisi Pertama Untuk Bayi Anda 2 Kolostrum: Nutrisi Pertama Untuk Bayi Ada](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_lossy,ret_img,w_1366,h_768/http://dunyawanita.com/wp-content/uploads/2023/03/Untitled-design-1.jpg)
Berapa Jumlah Kolostrum yang Dibutuhkan Bayi
Jumlah kolostrum yang diberikan pada bayi sekitar 1-4 sendok teh per hari. Ingat, perut bayi yang baru lahir berukuran kecil. Belajar menghisap dan menelan susu lebih mudah dalam jumlah sedikit. Jika bayi tidak dapat menyusu pada awalnya, perah kolostrum dengan tangan agar dapat diberikan kepada bayi. Kolostrum yang diekspresikan dengan tangan umumnya menghasilkan lebih banyak volume daripada menggunakan pompa ASI. Jumlah ASI yang diminum bayi akan meningkat setiap harinya. Pasokan ASI akan meningkat seiring dengan pertumbuhan perut bayi, jadi pastikan untuk menyusui bayi sesering yang ia inginkan untuk membantu suplai ASI menjadi meningkat.
![Kolostrum: Nutrisi Pertama Untuk Bayi Anda 3 Kolostrum: Nutrisi Pertama Untuk Bayi Anda](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_lossy,ret_img,w_1366,h_768/http://dunyawanita.com/wp-content/uploads/2023/03/7.jpg)
Kolostrum Berfungsi Melawan Infeksi
Hampir dua pertiga sel dalam kolostrum adalah sel darah putih yang menjaga tubuh bayi dari infeksi, serta membantu bayi mulai melawan infeksi untuk dirinya sendiri. Sel darah putih penting dalam kekebalan tubuh.
Setelah meninggalkan perlindungan tubuh sang ibu, bayi harus siap menghadapi tantangan baru di dunia sekitarnya. Sel darah putih dalam kolostrum menghasilkan antibodi yang dapat melawan bakteri atau virus. Antibodi ini sangat efektif melawan sakit perut dan diare. Hal ini penting untuk bayi muda yang memiliki usus yang belum matang.
Kolostrum Mendukung Sistem Kekebalan dan Fungsi Usus Bayi
Kolostrum sangat kaya akan antibodi penting yang disebut sIgA (immunoglobulin A). Antibodi ini melindungi bayi dari penyakit, bukan dengan masuk ke aliran darahnya, tetapi dengan melapisi saluran pencernaannya. SIgA ini menjadi terkonsentrasi di lapisan lendir usus dan sistem pernapasan bayi, melindunginya dari penyakit yang pernah dialami ibu.
Kolostrum juga kaya akan komponen imunologi lainnya dan faktor pertumbuhan yang merangsang pertumbuhan selaput lendir pelindung di usus bayi. Selain itu, prebiotik dalam kolostrum memberi makan dan membangun bakteri ‘baik’ di usus bayi.
Kolostrum Membantu Mencegah Penyakit Kuning
Selain melindungi dari gangguan pencernaan, kolostrum berfungsi sep ertipencahar yang membuat bayi sering buang air besar. Ini membantu mengosongkan perutnya dari semua yang dia cerna saat berada di dalam rahim, dalam bentuk “mekonium” yaitu kotoran yang gelap dan lengket.
Sering buang air besar juga mengurangi risiko bayi terkena penyakit kuning pada bayi baru lahir. Bayi lahir dengan sel darah merah tingkat tinggi, yang membawa oksigen ke seluruh tubuhnya. Ketika sel-sel ini rusak, hatinya membantu memprosesnya, menciptakan produk sampingan yang disebut bilirubin. Jika hati bayi Anda tidak cukup berkembang untuk memproses bilirubin, itu menumpuk dan menyebabkan penyakit kuning. Sifat pencahar kolostrum membantu bayi mengeluarkan bilirubin di kotorannya.
Vitamin dan Mineral dalam Kolostrum
Karotenoid dan vitamin A dalam kolostrum memberikan warna kekuningan yang khas. Vitamin A penting untuk penglihatan bayi serta menjaga kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuhnya. Bayi biasanya lahir dengan cadangan vitamin A yang rendah, jadi kolostrum membantu menutupinya.
Kolostrum juga kaya akan mineral, seperti magnesium, yang mendukung jantung dan tulang bayi. Selain itu tembaga dan seng pada kolostrum membantu mengembangkan sistem kekebalan tubuhnya. Seng juga membantu perkembangan otak. Kandungan seng dalam kolostrum empat kali lebih banyak dibandingkan susu matang, sehingga mendukung otak bayi untuk berkembang pesat.
Kolostrum Membantu Tumbuh dan Kembang Bayi
Kolostrum Anda mengandung banyak komponen lain yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi baru lahir. Kolostrum mempertahankan komposisi yang sama hingga sekitar 30 jam setelah lahir. Proteinnya relatif tinggi karena semua antibodi di dalamnya adalah protein. Ini relatif rendah laktosa [gula susu], dan lemaknya memiliki komposisi yang berbeda dengan susu matang.
Transisi Kolostrum Menjadi Susu Matang
Setelah dua hingga empat hari pemberian ASI. Payudara ibu akan terasa lebih kencang dan penuh, selain kolostrum, payudara akan menghasilkan ASI transisi, yang berwarna lebih putih dan teksturnya lebih lembut.
Tiga hari pertama kelahiran bayi adalah waktu yang penting untuk mulai menyusui. Jika seorang ibu bisa melakukannya dengan benar selama ini, kemungkinan besar bayinya akan mendapatkan laktasi yang baik dan pertumbuhannya baik.
![Kolostrum: Nutrisi Pertama Untuk Bayi Anda 4 Kolostrum: Nutrisi Pertama Untuk Bayi Anda](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_webp,q_lossy,ret_img,w_1366,h_768/http://dunyawanita.com/wp-content/uploads/2023/03/Untitled-design-2.jpg)
Kapan Seorang Ibu Berhenti Memproduksi Kolostrum?
Tubuh seorang ibu akan memproduksi kolostrum secara eksklusif selama sekitar 2-5 hari setelah melahirkan. Setelah itu, menjadi ASI transisi yaitu campuran kolostrum dan ASI yang lebih matang. Pada saat ASI transisi diperah, perut bayi sudah mulai meregang dan dapat mengonsumsi lebih banyak susu sekaligus.
Pemberian kolostrum untuk waktu yang singkat, dapat memberikan kontribusi yang tak ternilai untuk 12 bulan pertama bayi Anda dan bermanfaat untuk sepanjang hidupnya.